Untuk sejenak aku bisa lega, karena ketegangan di kepalaku agak mengendur. Ternyata rasa lega itu cuma bertahan sehari. Malam ini kepalaku udah mulai mikir macam-macam lagi. Saking terlalu dipikirin, aku jadi mikir hal-hal yang buruk... Berprasangka hal yang gak baik pada orang lain.
Benci dengan si ini yang menggagalkan rencanaku, semua plan-ku...
Benci sama si itu yang bersikap acuh dan gak peduli, mengabaikanku...
Benci dengan mereka yang merebut apa yang seharusnya aku dapatkan...
Aku kacau banget hari ini. Ibuku ngechat, malah aku bales pakai capslock jebol, marah-marah. Destin juga aku bentak gara-gara bahas rencana penelitianku yang gagal. Padahal, mereka gak salah apa-apa.
Menyalahkan si ini, si itu... Walaupun pada akhirnya aku menyalahkan diriku sendiri.
Dua minggu yang lalu aku bikin instagram, aku pikir perasaanku bakal lebih baik setelah punya instagram... ternyata enggak. Punya instagram justru memperburuk mood-ku.
Gak ada yang bisa diajak cerita, karena orang-orang pada sibuk dan panik dengan kolokium mereka sendiri-sendiri.
Aku gak ngerti lagi harus gimana. Bener-bener gak ngerti.
Aku gak ngerti lagi harus gimana. Bener-bener gak ngerti.