Selasa, 23 Mei 2017

Seusai Presentasi Kolokium

Untuk sejenak aku bisa lega, karena ketegangan di kepalaku agak mengendur. Ternyata rasa lega itu cuma bertahan sehari. Malam ini kepalaku udah mulai mikir macam-macam lagi. Saking terlalu dipikirin, aku jadi mikir hal-hal yang buruk... Berprasangka hal yang gak baik pada orang lain.

Benci dengan si ini yang menggagalkan rencanaku, semua plan-ku...
Benci sama si itu yang bersikap acuh dan gak peduli, mengabaikanku...
Benci dengan mereka yang merebut apa yang seharusnya aku dapatkan...

Aku kacau banget hari ini. Ibuku ngechat, malah aku bales pakai capslock jebol, marah-marah. Destin juga aku bentak gara-gara bahas rencana penelitianku yang gagal. Padahal, mereka gak salah apa-apa. 

Menyalahkan si ini, si itu... Walaupun pada akhirnya aku menyalahkan diriku sendiri.

Dua minggu yang lalu aku bikin instagram, aku pikir perasaanku bakal lebih baik setelah punya instagram... ternyata enggak. Punya instagram justru memperburuk mood-ku.

Gak ada yang bisa diajak cerita, karena orang-orang pada sibuk dan panik dengan kolokium mereka sendiri-sendiri.

Aku gak ngerti lagi harus gimana. Bener-bener gak ngerti.

Minggu, 07 Mei 2017

Down

Aku gak tahu kenapa aku beneran stres tentang hal-hal yang menurut orang lain gak perlu untuk dipikirkan terlalu dalam. Orang lain mungkin bisa menganggap hal ini-itu enteng, menganggapnya sepele. Tapi aku enggak. Aku gak bisa. Akhirnya, aku harus menanggung rasa 'sesak-gak enak' akibat pikiran-pikiran itu.

Semuanya gak berjalan sesuai apa yang aku mau!

Harusnya aku bersyukur, iya. Aku harusnya bersyukur, karena keadaanku sebenarnya gak seburuk itu. Ada yang mengalami hari yang lebih menyedihkan dan lebih mengerikan daripada apa yang kualami. Tapi balik lagi ke awal. Aku memikirkan beban 'remeh-temeh' ini dengan serius.

Sejak awal, kesalahanku adalah menaruh harapan terlalu tinggi terhadap sesuatu dan ketika itu tak kudapatkan. Bamm! Udah, gak ada semangat lagi. Sekarang, aku bener-bener dalam fase yang menyedihkan.