Senin, 11 Desember 2017

INVALID

Hafth, bahkan jika aku bisa melintas saja di pikirannya, sudah cukup membuatku senang.

Kamis, 16 November 2017

How's Life?

Hari ini ada kuliah umum yangg diisi oleh Kepala Pusat Hidro Oseanografi AL, Laksamana Muda TNI Dr. Ir. Harjo Susmoro, SH MH. Kuliah umum hari ini berjudul 'Peranan Pushidrosal Melaksanakan Pemetaan Survey dan Pemetaan Hidros untuk Mendukung Pembangunan Kelautan Republik Indonesia'. Sebenarnya aku mau cerita tentang kegiatanku survey bareng KRI Rigel milik TNI-AL dari tanggal 7-15 November 2017 kemarin, tapi mungkin habis post ini.

Sambil menunggu kuliah umum dimulai selfie-selfie gak jelas doloo 😆
Ini panda atau kucing? 😉
Belajar itu bisa di mana saja, sama seperti selfie 😋

24/7


Rabu, 06 September 2017

Selasa, 23 Mei 2017

Seusai Presentasi Kolokium

Untuk sejenak aku bisa lega, karena ketegangan di kepalaku agak mengendur. Ternyata rasa lega itu cuma bertahan sehari. Malam ini kepalaku udah mulai mikir macam-macam lagi. Saking terlalu dipikirin, aku jadi mikir hal-hal yang buruk... Berprasangka hal yang gak baik pada orang lain.

Benci dengan si ini yang menggagalkan rencanaku, semua plan-ku...
Benci sama si itu yang bersikap acuh dan gak peduli, mengabaikanku...
Benci dengan mereka yang merebut apa yang seharusnya aku dapatkan...

Aku kacau banget hari ini. Ibuku ngechat, malah aku bales pakai capslock jebol, marah-marah. Destin juga aku bentak gara-gara bahas rencana penelitianku yang gagal. Padahal, mereka gak salah apa-apa. 

Menyalahkan si ini, si itu... Walaupun pada akhirnya aku menyalahkan diriku sendiri.

Dua minggu yang lalu aku bikin instagram, aku pikir perasaanku bakal lebih baik setelah punya instagram... ternyata enggak. Punya instagram justru memperburuk mood-ku.

Gak ada yang bisa diajak cerita, karena orang-orang pada sibuk dan panik dengan kolokium mereka sendiri-sendiri.

Aku gak ngerti lagi harus gimana. Bener-bener gak ngerti.

Minggu, 07 Mei 2017

Down

Aku gak tahu kenapa aku beneran stres tentang hal-hal yang menurut orang lain gak perlu untuk dipikirkan terlalu dalam. Orang lain mungkin bisa menganggap hal ini-itu enteng, menganggapnya sepele. Tapi aku enggak. Aku gak bisa. Akhirnya, aku harus menanggung rasa 'sesak-gak enak' akibat pikiran-pikiran itu.

Semuanya gak berjalan sesuai apa yang aku mau!

Harusnya aku bersyukur, iya. Aku harusnya bersyukur, karena keadaanku sebenarnya gak seburuk itu. Ada yang mengalami hari yang lebih menyedihkan dan lebih mengerikan daripada apa yang kualami. Tapi balik lagi ke awal. Aku memikirkan beban 'remeh-temeh' ini dengan serius.

Sejak awal, kesalahanku adalah menaruh harapan terlalu tinggi terhadap sesuatu dan ketika itu tak kudapatkan. Bamm! Udah, gak ada semangat lagi. Sekarang, aku bener-bener dalam fase yang menyedihkan.

Sabtu, 15 April 2017

Gincu Gincu

Harusnya sekarang aku bikin proposal kolokium. Referensi udah dapet, yang berupa hardfile udah aku taruh persis nih di samping laptop, tujuanku biar ada rangsangan-rangsangan datang untuk mulai ngerjain kolokium... well, nyatanya aku malah browsing-browsing gak jelas. Bahkan buat sekedar buka Ms. Word aja errghh magerrr...

Sambil menunggu hasrat mengerjakan proposal kolokium muncul, aku pengen review singkat tentang koleksi gincuku. Koleksi lipstick aku emang gak ada yang mahal, semuanya masih under 100k. Beberapa ada yang bagus, namun ada beberapa juga yang menurutku kurang bagus. 

1. Emina Sugar Rush Lipstick #01 Pink Velvet
Beli ini tanpa planning sama sekali. Pas ke toko Chandra sebenernya bukan mau beli ini. Aku pengen nyobain Emina lip cream yang baru. Ternyata habis stock karena laris. Emang pas itu Emina baru release produk lip cream mereka. Terus pas nge-check boks tester nemu ini. Karena kebanyakan gincuku itu matte, akhirnya tertarik buat beli ini. Harganya 35k kalau tidak salah. Teksturnya nyaman di bibir, super creamy, gak kering. Tapi aku tetep pakai pelembab sebelum pakai ini. Warnanya pink cerah, biasa aku pakai ke kampus kalau aku pengen nampilin kesan cerah dan ceria. Sayangnya, sama seperti lipstick dengan mosturizer pada umumnya, dia jadi cepet hilang. Kalau hilang banget sih enggak, dia memudar dikit-dikit dan masih ninggalin stain. Dan setelah beberapa hari aku beli ini, ternyata warnanya mirip banget sama lipstick Just Miss yang kubeli beberapa waktu lalu. Argh, kesel! Hal paling menyebalkan adalah punya lipstick yang warnanya mirip-mirip. Berasa mubadzir.

2. Just Miss Lip Color Lipstick #J-34
Lipstick ini aku beli pas nonton bioskop sama Dicky. Banyak pilihan warnanya untuk seri ini. Lama banget milihnya gara-gara bingung mau beli yang mana. Dicky sampai bantuin milih, hahaha. Kalau di-swatch warnanya mirip banget sama Emina Sugar Red Velvet. Perbedaannya dengan si Emina adalah lipstick ini teksturnya lebih matte. Ketahanan jelas lebih oke, gak gampang hilang. Walaupun dia matte, tapi di bibir masih nyaman dan gak berat. Sayangnya, baunya itu gak nahan. Bau kimia-kimia lilin dan aku gak terlalu suka. Karena alasan itulah aku jarang pakai ini dan lebih milih pakai yang Emina karena warnanya toh juga mirip. Harganya cukup murah, aku lupa persisnya berapa, mungkin under 20k. Jadi, aku gak terlalu berat hati nanti kalau aku kasih ke orang :D

3. LT Pro Longlastig Matte Lip Cream #01 dan #03
Sukak-sukak sukak!! Ini lip cream favoritku. Hasilnya matte, gak berat di bibir, ringan kaya gak pakai apa-apa, dan baunya enak kaya kue! Asalkan aku gak makan liar, dia masih tetep nempel di bibir dengan cantik. Shade #01 adalah satu-satunya lipstick milikku yang warnanya merah bener-bener merah. Aku beli ini dalam rangka acara dinner prom night KKL. Harganya sekitar 80-90k. Biar kelihatan cetar, hahaha. Kadang-kadang aku pakai juga ke kampus, tapi aku pakai cuma di bagian dalam bibir biar kesannya ada degradasi warna di bibir. Lagi pula kalau pakai ini full lip ke kampus pasti bakal di komentari orang-orang. Males, ah nanggepinnya -_- Walaupun sebenernya aku ngerasa tambah pede kalau pakai lipstick warna ini. Sedangkan shade #03 merupakan warna yang paling laris dari seri ini. Warnanya nude, cocok untuk daily look. Warna ini sering aku pakai ke kampus. Cuma entah kenapa, untuk shade #03 dia cenderung lebih kering daripada shade #01. Selain itu dia juga bikin bibir kelihatan garis-garisnya. Sebenernya gak masalah, gak akan kelihatan juga dari jauh. Cuma dia bakalan kelihatan cracky kalau dilihat dari dekat. Tapi buatku sih no problem. 

4. Nabi Long Lasting Matte Lip Gloss #MLG1-27 Nutmeg
Aku terinspirasi Afi waktu beli warna ini, karena Afi suka banget lipstick warna-warna nude. Kalau aku bilang warnanya ini itu cenderung nude choco dark, efek yang ditimbulkan kalau pakai ini di bibir cukup dramatis, wkwkw. Orang pasti komentar kalau aku pakai ini, beneran gak tahu kenapa deh. Apa jadi kelihatan lebih judes gitu? Dunno. Ini cocok banget dipakek kalau warna kulitku lagi gelap habis kebakar matahari. Jube juga beli ini gara-gara dia sering gosong-gosongan dan susah nyari shade yang pas kalau warna kulitnya lagi tan. Teksturnya dark matte, bener-bener matte. Awal di-swatch di bibir dia agak-agak lengket. Tapi, kalau udah kering dia akan stay dan gak akan pernah geser walau diserang oleh makanan yang berkilang-kilang minyak. Ketahanannya gila lah. Juara! Susahnya adalah ketika mau dibersihin, harus digosok berulang-ulang agar hilang sempurna. Selain itu aku suka karena baunya juga enak. Dulu aku beli sekitar 50k, cukup affordable lah dengan kualitasnya yang juara.

5. L.A. Girl Matte #GLG843 Rebel
Bia yang pertama kali kasih tahu aku tentang gincu ini. Katanya dia awet dan isinya banyak. Punya Bia tapi warnanya lebih terang. Awalnya pengen beli yang mirip punya Bia, ternyata pas di Els Beauty dia udah out of stock. Cari opsi lain, akhirnya nemu warna ini. Harganya 60k kalau gak salah. Warnanya keunguan cenderung gelap. Menurutku ini bagus kalau dipakai buat acara malam, apalagi acara makan-makan yang makannya itu berat-berat. Dia awet dan nempel banget di bibir. Ada kesan lengket pas pertama kali diaplikasikan di bibir. Harus nunggu beberapa detik dulu biar dia nempel di bibir dan lengket-lengketnya hilang. Beberapa orang yang gak sabaran mungkin males nunggu dia agak kering. Tapi kalau aku bilang, itu sebanding lah dengan awetnya nanti yang bakal lamaaa banget. Sayangnya aku kurang terlalu suka dengan baunya. Agak-agak bau cat. Selain itu kalau pakai ini aku harus pakai lipbalm dulu karena bakalan kering di bibir.

6. Viva Lipstick #22 dan #23
Super murah. Kesan pertama tentang lipstick ini karena harganya di bawah 20k. Yaa karena harga murah itu, gausah berharap terlalu tinggi dengan lipstick ini. Ketahanannya kurang bagus, tapi dia punya banyak range warna. Aku beli ini iseng aja, pengen beli warna lipstick yang agak aneh. Nomor #22 aku kira warnanya bakal coklat-coklat gitu, ternyata warnanya nude dan mirip sama warna bibir asliku. Kalau kata beauty blogger sih warnanya tuh MLBB, my lips but better. Biasanya aku pakai kalau bibirku lagi kering dan gak bisa pakai yang LT Pro shade #03 buat bikin kesan no makeup look. Sedangkan yang nomor #23, warnanya oranye-kemerahan-gonjreng. Bener-bener gak cocok sama kulitku. Boleh dibilang, warna norak lah. Jarang aku pakai, kalau pun dipakai, aku bikin blurred lip style di sisi luar pas swatch di bibir. Jadi warnanya agak-agar pudar gak mencolok. Karena jarang pakai dan takut keburu kadaluwarsa, akhirnya biasa dipakai buat color corector pas mata pandaku parah dan gak ketutup concealer.

Kalau di-swatch kira-kira warnanya kaya gini...
Kiri tanpa flash, kanan dengan flash.
1) Emina Sugar Rush Lipstick #01 Pink Velvet; 2) Just Miss Lip Color Lipstick #J-34; 3) LT Pro Longlastig Matte Lip Cream #01; 4) LT Pro Longlastig Matte Lip Cream#03; 5) Nabi Long Lasting Matte Lip Gloss #MLG1-27 Nutmeg; 6) L.A. Girl Matte #GLG843 Rebel; 7) Viva Lipstick #22; 8) Viva Lipstick #23

Yak, itu tadi koleksi lipstick-ku. Aku sedang menahan diri buat gak beli-beli lagi. Beli gincu itu beneran racun, godaan terbesar lah. Kemarin aku udah buang satu lipstick satu biji gara-gara kadaluarsa. Jadi kali ini aku gak mau buang lipstick lagi. Sayang sekali aku gak bisa swatch di bibir. Mungkin next time lah ya bikin review yang swatch di bibir juga.

Senin, 03 April 2017

Swinging Mood

Harusnya sekarang aku nge-post tentang skincare dan lipstick koleksiku. Tapi sekarang aku kepikiran hal yang lain...

Kenapa aku susah buat nyembunyiin mood?

Gimana ya jelasinnya. Gak tahu kenapa, aku ini orang yang gampang ketebak mood-nya. Misal aku lagi fokus sama sesuatu hal, itu bakalan mempengaruhi keseluruhan emosiku saat itu juga. Pasti semua orang bakal nanya, "Kamu kenapa, Mu?", "Mu, senyum Mu!" (yang sering nyuruh senyum gini sih Indah), "Ummu kenapa? Biasanya ceria?". Aku tahu kok aku punya temen-temen yang care banget sama aku, tapi serius... emang perubahan emosiku senampak itukah terlihat oleh orang-orang? 

Selain itu, aku juga punya mood yang grafik naik turunnya itu sinusoidal -- ah elah apa dah sinusoidal? (kata orang-orang ya kalau ini). Orang yang belum kenal aku suka nanyain hal kaya gini ke temen yang udah kenal lama sama aku, "Ummu emang suka moody gitu ya?". Trus jawaban temenku, "Iya emang gitu. Kalau lagi ngobrol, sekarang ketawa-tawa, terus tiba-tiba bisa diem ngeliatin sinis".

Serius gaes. Aku sendiri gak dalam keadaan sadar kalau mood-ku bisa berubah sedrastis itu. Rasanya ya biasa aja. Mungkin aku punya mimik yang ekspresif, jadi pas seneng dikit langsung kelihatan sumringah, tapi pas ada sesuatu yang agak gak 'sreg' langsung muncul ekspresi gak suka.

Aku tahu ini bisa jadi hal yang gak baik kedepannya. Seharusnya aku sadar dengan perubahan emosiku sendiri dan mampu mengontrolnya biar gak gampang kentara. Dalam keadaaan apapun. Serius. Hal ini menurutku gak profesional. Oke, kalau dengan teman gak masalah. Tapi gimana kalau aku harus berhadapan dengan klien pas nanti di dunia kerja? Seyogyanya aku gak hanya meningkatkan softskill aja, tapi juga kualitas self management emotion.

Sabtu, 25 Maret 2017

Udah Ngapain Aja, Sih?

Wow, sudah bulan Maret, dan belum ada perkembangan aku mau ambil kolokium tentang apa. Oke, mungkin aku harus banyakin lagi baca. Arrgh ini udah tanggal berapa sih, Mu?! *menangos*


SKIP!

Semester 6 udah jalan hampir 2 bulan, dan apa aja sih yang udah aku lakuin? Plan-nya sih banyak. Banyaaak banget, tapi yang terealisasi itu dikiiittt. Ini nih aku jabarin dikit yang cukup berhasil jalan dan beberapa hal di luar prediksi yang ternyata terjadi...

  • Ikutan lomba karya tulis.
Aku pengen banget ikut lomba karya tulis udah sejak semester-semester kemarin. Pengen ikut aja, buat ngelatih nulis. Gak ada niatan buat menang atau dapet hadiah. Sayangnya, aku selalu punya masalah dengan deadline lomba. Lomba karya tulis kaya gitu tema-nya ditentuin dan buat nentuin judul itu aku gak bisa dikejar-kejar waku yang terbatas, Nyesuaiin tema yang disediain sama penyelenggara lomba dengan ide kita bisa dibilang susah-susah gampang. Apalagi aku yang kuliah dan belajarnya Oseanografi, agak susah nemu lomba karya tulis gitu yang hubungannya dengan Oseanografi (sepengetahuanku dikit sih lomba-lomba karya tulis tentang Oseanografi). Akhirnya kalau ada lomba karya tulis kaya gitu pasti lewat aja. Udah aku catet nih tanggalnya, tapi ternyata sampai hari yang ditentuin aku sama sekali gak ada ide yang cocok. Mau ambil ini, terus ganti itu, ganti lagi ini. Bubar deh! Belum lagi anak-anak pada gak mau diajakin ikutan lomba kaya gitu. Ada aja alasannya, yang katanya 'ngapain ikutan lomba, masih banyak laporan nih' atau yang baru aja nih 'ngapain mikirin judul buat karya tulis, judul kolokium aja belum ada'. Yaaa deh, iyaaaaa.



Nah, semester ini bertepatan dengan diadakannya MTQ UNDIP 2017. Salah satu yang dilombakan adalah omba karya tulis ilmiah Al-Quran. Jadi, di lomba ini kita disuruh bikin karya tulis ilmiah tapi dikaitkan dengan ayat-ayat di Al-Quran. Pas aku dapat infonya, wah, kayaknya menarik nih. Bisalah aku ambil topik tentang pemanfaatan energi arus terus aku kaitin dengan Al-Quran. Lalu aku ajak-ajakin temenku buat satu team. Respon mereka gitu deh, kebanyakan menolak. Untungnya, Sasa mau aku ajakin. Waktu yang tinggal 2 minggu lagi menuju deadline pengumpulan langsung kita kejer. Mulai dari nyari ide, sampai nyari pembimbing. Untung aja ada dosen yang mau dimintai jadi pembimbing padahal udah mepet deadline. Err... sebenernya bukan jadi pembimbing juga sih, cenderung ke-'yang bisa dimintai tanda-tangan cepet' aja. Gak mungkin dong waktu udah tinggal beberapa hari harus revisi-revisi kan.

Sehari sebelum deadline pengumpulan, karya tulis kita udah jadi. Kalau dibilang maksimal sih enggak juga, jelas enggak lah. Bikinnya aja buru-buru. Tapi paling gak ada rasa puas bisa nyelesaiin satu karya tulis. Pas pengumuman, bisa diprediksi, karya tulis kita gak lolos buat final. I'm okay with that. Next time, aku bakal kerja keras yang lebih-lebih, dan gak bakal dadakan lagi.

  • Berupaya untuk menghasilkan uang sendiri.
Kalau ini sedang aku upayakan. Rencana aku pengen jadi pengajar les-lesan karena satu-satunya yang bisa aku lakukan dengan fun ya itu, ngajarin anak orang. Tapi ternyata Destin kembali menggebu-gebu ngajakin aku buat bikin usaha. Mulanya mau bikin usaha makanan snack-snack yang bisa delivery order, tapi kita berdua kan gak ada yang bisa masak. Akhirnya kita bikin usaha florist buat wisudaan atau ulang tahun. Masih awal banget. Istilahnya masih bangun pondasinya. Aku berharap bisa lancar buat ke depannya.


  • Apply beasiswa.
Semester ini aku udah apply 3 jenis beasiswa. Kemarin, bisa dibilang ada air mata di tengah usaha buat ngelengkapi berkas. Jadi, ngurus beasiswa itu sebenarnya gampang, asal mau agak susah payah dikit. Minggu-minggu awal kuliah bisa lah dipakai buat ngurus berkas karena belum padat kuliah. Seperti beasiswa pada umumnya, mereka pasti minta berkas-berkas seperti kartu keluarga, rekening lisrik, rekening air, dan lain-lain. Aku gak mungkin pulang kan buat ngelengkapi itu semua, akhirnya aku minta tolong ibuku di rumah buat kirimin berkasnya. Yaa mungkin ibuku lagi repot atau gimana, dan aku terus nggregeli (apasih bahasa Indonesianya nggregeli), ibuku kaya bete gitu dan bilang 'mending gausah sekalin daftar beasiswa kalau cuma ribet-ribetin. Toh, bapak-ibu masih bisa nyukupin'. Ibuku bilang gitu di grup wasap keluarga, terus aku nangis... Padahal kan aku cuma pengen ngeringanin beban orang tua aja. Semester depan yang bakal banyak pengeluaran buat penelitian mungkin bisa kebantu kalau ada uang dari beasiswa. Udah lah itu seharian aku nangis. Mungkin karena bapakku akhirnya ngebujuk ibuku... buat kasih ijin aku lakuin aja apa yang aku mau buat daftar beasiswa, akhirnya dikirimlah berkas via JNE ke kosanku. Tinggal nambah-nambahin dikit, lengkap, kumpulin deh, Tinggal nunggu pengumumannya bulan depan. Kalau lolos Alhamdulillah, kalau enggak yaudah.

  • Menjadi asisten praktikum. Lagi.
Niatan awal gak mau ngasisten lagi kan. Pengen santai aja gitu. Nah, pertengahan Maret dosenku minta tolong buat kasih pengumuman tentang pendaftaran asisten praktikum mata kuliah Metode Numerik. Oke, kusebar deh info itu ke grup. Beberapa hari kemudian ketemu si bapak, nanyain gimana ada yang daftar apa enggak. Aku bilang, kalau aku ngasih infonya supaya langsung menghubungi bapak dosen kalau ada yang berminat. Si bapak nanya kira-kira siapa ya yang berminat, aku jawab kalau aku gak tahu. Ditawarilah aku sama bapak dosen, kira-kira aku mau gak jadi asisten praktikum. Aku jawab kalau nilai matakul metnumku B. Terus beliau bilang, justru dengan jadi asisten praktikum jadi ada kesempatan buat belajar lagi. Apalagi metnum dan Matlab penting banget, dan di luar sana banyak yang jago-jago Matlab-nya.  Lagi, kata bapak dosen, harusnya semester ini banyak belajar gak boleh santai-santai. Apalagi udah mau skripsian. Terus aku pikir-pikir, ya juga ya. Akhirnya aku ambil deh kesempatan buat jadi asisten praktikum Metnum. Yoho Semangat!

  • Potong rambut poni ala korea dan ngecat merah
Yuhuuuuu akhirnya aku bisa ngecat rambutku dan potong pendek lagi~!! Aku gak telaten dengan rambut panjang dan ngerasa lebih praktis kalau rambutku pendek dan aku rutin ngecat rambutku merah tiap liburan semester sejak semester 2, sayangnya liburan kemarin salon langganan di rumah tutup kan, terus nyoba-nyoba beli cat rambut dan ngecat sendiri dibantu sama adikku. Hasilnya... NO. Gak sesuai harapan. Warna merahnya gak keluar. Sama sekali gak ada merahnya. Malah cenderung agak kecoklatan. Padahal aku maunya warna merah!

Terus kemarin pas hari Kamis, aku suntuk banget di kampus. Gabut dan merasa gak tahu harus ngapain sambil nunggu waktu buka puasa, aku akhirnya kepikiran buat potong rambut ke salon. Nanya ke anak-anak salon mana yang bagus, dapat info kalau ada salon lumayan bagus di deket kolong jalan tol. Berangkat ke sana, gak ada niatan buat ngecat rambut. Cuma buat potong aja biar gak gerah. Aku minta potong model Geum Jan Di yang main di drama korea BBF dan pakai poni biar lucu, hwehwe... Selesai potong rambut, mas tukang potong rambut nawarin mau dicat apa enggak. Aku tanyain mereka 'ada warna merah gak?', mas-nya bilang ada. Akhirnya deal, aku cat rambut warna merah. Emang sih ya, ngecat rambut sendiri sama di salon hasilnya beda. Di salon bisa rata warnanya, bagus dan keluar warnanya. Seneng deh!

  • Beli skincare, mulai rajin dan telaten ngurus diri biar cantik.

Dua bulan belakangan aku boros. Ya boros banget buat beli skincare! Aku pengen kuliku jadi sehat glowing ala-ala Korea. Tipe kulitku yang kering ini, katanya lebih rentan mengalami keriput dibandingkan kulit yang berminyak. Jadi perlu usaha lebih untuk melembabkan. Selama ini aku cuma pakai facial mist dari Secret Key karena emang udah cocok jadi gak pernah ganti-ganti. Efeknya bikin wajah lembab dan gak ngelupas-ngelupas. Kalau kulitku lagi kering banget, bisa sampai ngelupas-lupas dan perih. Dan itu gak nyaman sama sekali. Tapi kalau pakai itu jadi lembab. Karena semester ini jadwal kuliah gak sepadat semester lalu, aku pengen lah ya benerim kulit muka aku ini. Sisa-sisa begadang semester lalu yang bikin kulit jadi gak sehat harus dibenerin. Terus aku tertarik sama 10 Step Skincare ala Korea kayak di post beauty blogger yang ini. Aku nyoba deh ikutin step-tep nya. Sebagian besar produk yang aku beli online, dan masih merk yang sama, Secret Key.  Susah  nyari Secret Key di toko offline. Kenapa Secret Key lagi, alasannya sederhana, karena udah cocok sama produk merk Korea ini, aku mikir, yaa kali aja varian yang lain dari merk sama juga cocok. Selain itu aku juga nyobain Mineral Botanica. Merk lokal tapi review dari beauty blogger banyak yang bilang kalau bagus. Apalagi mereka klaim kalau free paraben. Sejauh ini sih aku pakai baik-baik aja. Kulitku jadi lebih empuk aja kalau dipegang-pegang, gak ada sisik-sisik kulit kering. Mungkin aku bakal review di post yang lain. Skincare-nya emang belum nyobain sampai 10 step sih. Yakali langsung kebeli semua. Mahal banget siiihh hiks hiks hiks. Belinya dicicil dulu deh satu-satu.

Beberapa hal di atas itu hal-hal yang berhasil aku lakuin semester ini hingga bulan ini. Masih ada sih yang belum kekejar. Kayak ngerajinin lagi baca Al-Quran, belajar bahasa Inggris lagi, ngejar sertifikasi selam, lebih rajin nulis di blog, menggiatkan jogging lagi dan beberapa hal lain. Yang paling parah sih bahasa Inggrisnya ini, aku udah beli 2 buku bahasa Inggris tapi sampai sekarang ngendon di rak dan belum aku apa-apain sama sekali. Padahal kalau dibilang sibuk, yaa gak sibuk-sibuk amat. Terus apa lagi ya...

Oh ya. Satu lagi. Judul kolokium.
Argh!

Kamis, 23 Februari 2017

Hoorayyy!!

Selama semester 5 kemarin aku gak sempat nulis apapun di blog ini. Satu semester lewat gitu aja. Tapi bukan berarti semester 5-ku itu lempeng-lempeng aja gak ada kegiatan. Semester 5 kemarin ternyata menjadi semester yang yaaa... cukup memberi warna lah. Banyak senior yang bilang kalau semester 5 itu bakal gabut alias gak ada kerjaan dan... tengtong! Itu salah. These words is totally wrong. Yaa, untukku sih. Semester 5 justru penuh warna, tangis, haru, marah, bete, sebel, perang, kegilaan. Semuanya deh!

Senang sekali akhirnya aku sudah sampai di semester 6, yuhuuu!
Gak ding.
Aku galau, kacau, dan galau. Semester ini aku dihadapkan pada kenyataan bahwa aku harus kolokium. Ya, bikin proposal penelitian buat skripsi. Sampai detik ini, aku belum ada ide harus ngapain. Sama sekali belum ada ide. Aish!

Minggu, 12 Februari 2017


Setiap orang punya aturan sendiri dalam menghadapi orang. Aku tidak punya waktu untuk mengurusi drama orang, yang dalam beberapa kasus maksa banget nyeret-nyeret diriku, apalagi drama yang diciptakan lewat sosial media. Prinsipku, kalau itu bukan urusanku, maka kuabaikan. Tidak suka, maka kublokir. Selesai masalah.

Senin, 30 Januari 2017

Sakit Pinggang

Sudah 3 hari ini sakit pinggang di bagian belakang. Buat aktivitas sakit nyeri gimana deh, gak enak, kaku, dan menyebalkan. Sakitnya sih gak sakit banget, tapi ya sengkring-sengkring mengganggu gitu. Mau aktivitas jadi agak terganggu. Aku udah nunda nyuci baju gara-gara sakit pinggang ini. Akhirnya aku lebih sering tiduran mainan hape. Untung saja masih liburan, jadi gak ada tanggungan apa-apa. Apalagi kalau ubah posisi dari tidur ke duduk, atau dari duduk ke berdiri. Alamaaak... Kocak lagi pas sholat dari posisi beridiri ke posisi ruku'. Gerakannya yang biasanya mulus meluncur syuuut, jadi patah-patah kaya robot. Pelaan.. pelann.. turun dikit, turun dikit, yaak dikit lagi... Nah! dapet tuh posisi ruku'. Terus dari posisi ruku' ke sujud, lebih slow motion patah-patah lagi. Gitu terus sampai abis rakaatnya.

Sumber gambar
Bingung juga sih kenapa bisa sakit pinggang bisa selama ini, biasanya cuma sehari semalam habis itu udah ilang sendiri. Apakah karena mau menstruasi, kasur yang berubah (iya, berubah. Aku hampir 2 bulan libur dan tidur di kasur rumah yang bentuknya serta tekstur (?) kasurnya beda sama kasur di kosan) yang memberikan efek ke pinggang, kurang olahraga, kecapekan atau kurang minum? Gak tahu deh daaan seperti biasa, kalau udah sakit begini, aku langsung bom chat ibuku.


"Bok, boyokku lara"
"Bok, aku kudu piye?"
"Bok, bok, bok, huwe huwe huwe..."
"Huweeeee"


Kaya gitu. Persis, dengan 'huwe huwe' yang lebih banyak dan annoying.


Atas saran dan pencerahan ibuku, aku disaranin minum Neurobion, biar agak reda, dan emang ngefek sih. Shari diminum sekali. Selain itu aku oles-olesin pinggang pakai Counterpain. Sehari aku olesin 2-3 kali. Biar anget, dan ngebantu meredakan sakitnya. Hal yang agak mengganggu adalah bau salep Counterpain-nya. Baunya itu lho kayak bau embah-embah. Bau koyo gitu. Kalau aku gak keluar ke mana-mana aku gak masalah. Agak gak pede kalau keluar kosan buat beli makan. Semerbaaak coy. Mau disemprotin pakau parfum berkali-kali semprot juga kalah sama bau salepnya. Gak papalah, asal gak berasa nyeri aku rela bau ala embah-embah.

Sekarang udah hari ke-3 dan lumayan berkurang banyak. Walaupun masih ada nyeri-nyeri dikit. Yaa, bismillah. Semoga besok udah hilang dan bisa aktivitas normal lagi yeah.