Sabtu, 15 April 2017

Gincu Gincu

Harusnya sekarang aku bikin proposal kolokium. Referensi udah dapet, yang berupa hardfile udah aku taruh persis nih di samping laptop, tujuanku biar ada rangsangan-rangsangan datang untuk mulai ngerjain kolokium... well, nyatanya aku malah browsing-browsing gak jelas. Bahkan buat sekedar buka Ms. Word aja errghh magerrr...

Sambil menunggu hasrat mengerjakan proposal kolokium muncul, aku pengen review singkat tentang koleksi gincuku. Koleksi lipstick aku emang gak ada yang mahal, semuanya masih under 100k. Beberapa ada yang bagus, namun ada beberapa juga yang menurutku kurang bagus. 

1. Emina Sugar Rush Lipstick #01 Pink Velvet
Beli ini tanpa planning sama sekali. Pas ke toko Chandra sebenernya bukan mau beli ini. Aku pengen nyobain Emina lip cream yang baru. Ternyata habis stock karena laris. Emang pas itu Emina baru release produk lip cream mereka. Terus pas nge-check boks tester nemu ini. Karena kebanyakan gincuku itu matte, akhirnya tertarik buat beli ini. Harganya 35k kalau tidak salah. Teksturnya nyaman di bibir, super creamy, gak kering. Tapi aku tetep pakai pelembab sebelum pakai ini. Warnanya pink cerah, biasa aku pakai ke kampus kalau aku pengen nampilin kesan cerah dan ceria. Sayangnya, sama seperti lipstick dengan mosturizer pada umumnya, dia jadi cepet hilang. Kalau hilang banget sih enggak, dia memudar dikit-dikit dan masih ninggalin stain. Dan setelah beberapa hari aku beli ini, ternyata warnanya mirip banget sama lipstick Just Miss yang kubeli beberapa waktu lalu. Argh, kesel! Hal paling menyebalkan adalah punya lipstick yang warnanya mirip-mirip. Berasa mubadzir.

2. Just Miss Lip Color Lipstick #J-34
Lipstick ini aku beli pas nonton bioskop sama Dicky. Banyak pilihan warnanya untuk seri ini. Lama banget milihnya gara-gara bingung mau beli yang mana. Dicky sampai bantuin milih, hahaha. Kalau di-swatch warnanya mirip banget sama Emina Sugar Red Velvet. Perbedaannya dengan si Emina adalah lipstick ini teksturnya lebih matte. Ketahanan jelas lebih oke, gak gampang hilang. Walaupun dia matte, tapi di bibir masih nyaman dan gak berat. Sayangnya, baunya itu gak nahan. Bau kimia-kimia lilin dan aku gak terlalu suka. Karena alasan itulah aku jarang pakai ini dan lebih milih pakai yang Emina karena warnanya toh juga mirip. Harganya cukup murah, aku lupa persisnya berapa, mungkin under 20k. Jadi, aku gak terlalu berat hati nanti kalau aku kasih ke orang :D

3. LT Pro Longlastig Matte Lip Cream #01 dan #03
Sukak-sukak sukak!! Ini lip cream favoritku. Hasilnya matte, gak berat di bibir, ringan kaya gak pakai apa-apa, dan baunya enak kaya kue! Asalkan aku gak makan liar, dia masih tetep nempel di bibir dengan cantik. Shade #01 adalah satu-satunya lipstick milikku yang warnanya merah bener-bener merah. Aku beli ini dalam rangka acara dinner prom night KKL. Harganya sekitar 80-90k. Biar kelihatan cetar, hahaha. Kadang-kadang aku pakai juga ke kampus, tapi aku pakai cuma di bagian dalam bibir biar kesannya ada degradasi warna di bibir. Lagi pula kalau pakai ini full lip ke kampus pasti bakal di komentari orang-orang. Males, ah nanggepinnya -_- Walaupun sebenernya aku ngerasa tambah pede kalau pakai lipstick warna ini. Sedangkan shade #03 merupakan warna yang paling laris dari seri ini. Warnanya nude, cocok untuk daily look. Warna ini sering aku pakai ke kampus. Cuma entah kenapa, untuk shade #03 dia cenderung lebih kering daripada shade #01. Selain itu dia juga bikin bibir kelihatan garis-garisnya. Sebenernya gak masalah, gak akan kelihatan juga dari jauh. Cuma dia bakalan kelihatan cracky kalau dilihat dari dekat. Tapi buatku sih no problem. 

4. Nabi Long Lasting Matte Lip Gloss #MLG1-27 Nutmeg
Aku terinspirasi Afi waktu beli warna ini, karena Afi suka banget lipstick warna-warna nude. Kalau aku bilang warnanya ini itu cenderung nude choco dark, efek yang ditimbulkan kalau pakai ini di bibir cukup dramatis, wkwkw. Orang pasti komentar kalau aku pakai ini, beneran gak tahu kenapa deh. Apa jadi kelihatan lebih judes gitu? Dunno. Ini cocok banget dipakek kalau warna kulitku lagi gelap habis kebakar matahari. Jube juga beli ini gara-gara dia sering gosong-gosongan dan susah nyari shade yang pas kalau warna kulitnya lagi tan. Teksturnya dark matte, bener-bener matte. Awal di-swatch di bibir dia agak-agak lengket. Tapi, kalau udah kering dia akan stay dan gak akan pernah geser walau diserang oleh makanan yang berkilang-kilang minyak. Ketahanannya gila lah. Juara! Susahnya adalah ketika mau dibersihin, harus digosok berulang-ulang agar hilang sempurna. Selain itu aku suka karena baunya juga enak. Dulu aku beli sekitar 50k, cukup affordable lah dengan kualitasnya yang juara.

5. L.A. Girl Matte #GLG843 Rebel
Bia yang pertama kali kasih tahu aku tentang gincu ini. Katanya dia awet dan isinya banyak. Punya Bia tapi warnanya lebih terang. Awalnya pengen beli yang mirip punya Bia, ternyata pas di Els Beauty dia udah out of stock. Cari opsi lain, akhirnya nemu warna ini. Harganya 60k kalau gak salah. Warnanya keunguan cenderung gelap. Menurutku ini bagus kalau dipakai buat acara malam, apalagi acara makan-makan yang makannya itu berat-berat. Dia awet dan nempel banget di bibir. Ada kesan lengket pas pertama kali diaplikasikan di bibir. Harus nunggu beberapa detik dulu biar dia nempel di bibir dan lengket-lengketnya hilang. Beberapa orang yang gak sabaran mungkin males nunggu dia agak kering. Tapi kalau aku bilang, itu sebanding lah dengan awetnya nanti yang bakal lamaaa banget. Sayangnya aku kurang terlalu suka dengan baunya. Agak-agak bau cat. Selain itu kalau pakai ini aku harus pakai lipbalm dulu karena bakalan kering di bibir.

6. Viva Lipstick #22 dan #23
Super murah. Kesan pertama tentang lipstick ini karena harganya di bawah 20k. Yaa karena harga murah itu, gausah berharap terlalu tinggi dengan lipstick ini. Ketahanannya kurang bagus, tapi dia punya banyak range warna. Aku beli ini iseng aja, pengen beli warna lipstick yang agak aneh. Nomor #22 aku kira warnanya bakal coklat-coklat gitu, ternyata warnanya nude dan mirip sama warna bibir asliku. Kalau kata beauty blogger sih warnanya tuh MLBB, my lips but better. Biasanya aku pakai kalau bibirku lagi kering dan gak bisa pakai yang LT Pro shade #03 buat bikin kesan no makeup look. Sedangkan yang nomor #23, warnanya oranye-kemerahan-gonjreng. Bener-bener gak cocok sama kulitku. Boleh dibilang, warna norak lah. Jarang aku pakai, kalau pun dipakai, aku bikin blurred lip style di sisi luar pas swatch di bibir. Jadi warnanya agak-agar pudar gak mencolok. Karena jarang pakai dan takut keburu kadaluwarsa, akhirnya biasa dipakai buat color corector pas mata pandaku parah dan gak ketutup concealer.

Kalau di-swatch kira-kira warnanya kaya gini...
Kiri tanpa flash, kanan dengan flash.
1) Emina Sugar Rush Lipstick #01 Pink Velvet; 2) Just Miss Lip Color Lipstick #J-34; 3) LT Pro Longlastig Matte Lip Cream #01; 4) LT Pro Longlastig Matte Lip Cream#03; 5) Nabi Long Lasting Matte Lip Gloss #MLG1-27 Nutmeg; 6) L.A. Girl Matte #GLG843 Rebel; 7) Viva Lipstick #22; 8) Viva Lipstick #23

Yak, itu tadi koleksi lipstick-ku. Aku sedang menahan diri buat gak beli-beli lagi. Beli gincu itu beneran racun, godaan terbesar lah. Kemarin aku udah buang satu lipstick satu biji gara-gara kadaluarsa. Jadi kali ini aku gak mau buang lipstick lagi. Sayang sekali aku gak bisa swatch di bibir. Mungkin next time lah ya bikin review yang swatch di bibir juga.

Senin, 03 April 2017

Swinging Mood

Harusnya sekarang aku nge-post tentang skincare dan lipstick koleksiku. Tapi sekarang aku kepikiran hal yang lain...

Kenapa aku susah buat nyembunyiin mood?

Gimana ya jelasinnya. Gak tahu kenapa, aku ini orang yang gampang ketebak mood-nya. Misal aku lagi fokus sama sesuatu hal, itu bakalan mempengaruhi keseluruhan emosiku saat itu juga. Pasti semua orang bakal nanya, "Kamu kenapa, Mu?", "Mu, senyum Mu!" (yang sering nyuruh senyum gini sih Indah), "Ummu kenapa? Biasanya ceria?". Aku tahu kok aku punya temen-temen yang care banget sama aku, tapi serius... emang perubahan emosiku senampak itukah terlihat oleh orang-orang? 

Selain itu, aku juga punya mood yang grafik naik turunnya itu sinusoidal -- ah elah apa dah sinusoidal? (kata orang-orang ya kalau ini). Orang yang belum kenal aku suka nanyain hal kaya gini ke temen yang udah kenal lama sama aku, "Ummu emang suka moody gitu ya?". Trus jawaban temenku, "Iya emang gitu. Kalau lagi ngobrol, sekarang ketawa-tawa, terus tiba-tiba bisa diem ngeliatin sinis".

Serius gaes. Aku sendiri gak dalam keadaan sadar kalau mood-ku bisa berubah sedrastis itu. Rasanya ya biasa aja. Mungkin aku punya mimik yang ekspresif, jadi pas seneng dikit langsung kelihatan sumringah, tapi pas ada sesuatu yang agak gak 'sreg' langsung muncul ekspresi gak suka.

Aku tahu ini bisa jadi hal yang gak baik kedepannya. Seharusnya aku sadar dengan perubahan emosiku sendiri dan mampu mengontrolnya biar gak gampang kentara. Dalam keadaaan apapun. Serius. Hal ini menurutku gak profesional. Oke, kalau dengan teman gak masalah. Tapi gimana kalau aku harus berhadapan dengan klien pas nanti di dunia kerja? Seyogyanya aku gak hanya meningkatkan softskill aja, tapi juga kualitas self management emotion.