Gerimis mulai turun. Biasanya aku suka hujan. Tapi malam ini tidak.
The less you care, the less you get hurt. Omongan ini emang bener. Semakin kamu peduli sama seseorang, sakit hati yang yang mungkin muncul karena orang yang kamu peduliin impact-nya makin besar. Makin sakit, makin nusuk.
Orang lain acuh sama kamu, ya kamu bisa bodo amat. Tapi ketika ini dilakuin sama orang yang kamu sayang, rasa acuh yang cuma sedikit, sedikiiit banget, rasanya bisa begitu sakit.
Sakit hati bisa jadi penyakit yang paling menyakitkan. Kamu jatoh, berdarah-darah, mungkin kamu masih bisa ketawa-tawa dan gak ada tangis yang menyertai. But it's different when someone hurt your heart. Sedikit luka di hati. Luka yang gak nyata, yang secara fisik gak kedeteksi, bisa bikin kacau, linglung, gak jelas, pikiran ke mana-mana, dan mungkin ada air mata.
Aku jadi kepikiran sama orang yang nekat bunuh diri karena patah hati. Bisa dibilang goblok, gak rasional. Tapi hari ini aku sedikit memahami bahwa rasa sakit karena patah hati itu bisa sangat menyakitkan. Seberapa banyakpun oksigen yang kamu hirup, sesak di dada itu tetap ada. Seberapa banyakpun tidur yang kamu lewati, kamu akan terbangun dengan mimpi buruk yang sama. Sakit, sakit yang benar-benar nyata.
Tapi entah mengapa, walaupun kamu udah sering disakiti oleh orang yang kamu sayangi, kamu tetap sulit untuk berhenti menyayanginya kan? Well, semacam candu?
Souce on pict |
Hujan turun. Udara basah dan badanku mulai dingin. Tapi gak tahu kenapa mataku justru panas dan sembab.