Senin, 01 Januari 2024

Semester Delapan

Aku tidak tahu kalau ternyata menyelesaikan disertasi akan serumit ini. Setiap orang ada permasalahannya sendiri, ada yang bermasalah ketika mengambil data, ada yang ketika nge-lab, ada yang dari permasalahan pribadi, ada juga yang bermasalah dengan dosen pembimbingnya. Aku melaksanakan seminar hasil pada bulan Agustus 2023 dan sampai tulisan ini diketik, aku belum melaksanakan ujian tertutup disertasi. Hal inilah yang membuatku harus bayar UKT lagi semester ini. Untungnya aku masih memiliki cukup tabungan.

Momen tahun baru ini aku berharap semoga kebaikan-kebaikan akan datang bersamaan dengan gelar doktorku, semoga Tuhanku menunjukkan padaku betapa mencari rizki yang melimpah di jalannya itu mudah. Aamiin.

Minggu, 18 Juni 2023

Tidak Semua Patah Hati itu Sama

Hari ini hari Minggu dan Dramaga sedang hujan deras.

Untuk kedua kalinya aku mengalami patah hati yang membuatku menangis seharian sampai sesak di dada. Kejadiannya sudah beberapa waktu yang lalu, sekarang aku baik-baik saja. Dulu ketika aku memutuskan hubunganku dengan seseorang, aku bersedih namun aku melepaskannya dengan perasaan yang ikhlas dan berharap kami bisa berjalan di jalan masing-masing karena memang sudah tidak sejalan lagi.

Patah hati yang kedua ini rasanya berbeda. 

Penuh kemarahan dan rasa dendam. Ya, itulah yang aku rasakan sebelum aku konsultasi ke psikolog.

Aku marah dan merasa bahwa semua usahaku untuk mempertahankan hubunganku saat itu sia-sia. Aku dendam kepada orang-orang yang seharusnya tidak ikut campur dalam hubunganku menyusupi pikiran pacarku saat itu. Siapa sih mereka? Tahu apa sih mereka?

Saat itu aku juga marah pada diriku sendiri, aku tidak suka dengan perasaan yang menyelimuti diriku, perasaan ingin balas dendam, perasaan ingin mendoakan orang-orang itu dengan doa-doa terburuk yang bisa kupanjatkan. Malam takbir Idul Fitri aku menangis, bukan karena rindu atau ingin kembali kepada mantanku tapi rasa kesal karena perasaan dendam dan marah itu tak kunjung hilang padahal esok adalah hari Idul Fitri yang oleh orang-orang diartikan sebagai hari untuk 'kembali suci', hari untuk 'saling memaafkan'. Tapi aku sulit, sulit sekali untuk memaafkan malam itu.

Aku bersyukur pikiran warasku saat itu langsung menyuruhku untuk segera konsultasi ke psikolog. Hanya dengan cara itulah aku bisa menjernihkan pikiran dan berlatih memaafkan sehingga aku bisa fokus ke masa depanku, fokus ke disertasiku.

Senin, 06 Februari 2023

Sisa Tanggungan

Finally, I'm survived 2022 and let's do this 2023!
Semester ini adalah semester terakhir jatahku beasiswa jadi mau gak mau harus beres semua urusan disertasi sebelum masuk tahun ajaran baru. Aku gak akan bilang kalau 4 tahun itu terasa cepat tapi setahun belakangan ini waktu berlalu tanpa kusadari. Mungkin karena aku udah terbiasa dengan ritme kehidupan di kampus dan kota ini jadinya hari-hari berlalu begitu saja. Terutama semester kemarin.

Aku merasa tidak melakukan progress yang berarti tapi kalau mau ditelaah lagi ternyata progress-ku cukup banyak. Publikasi nasional dan internasional sudah terpenuhi, aku juga sudah ke lapangan ambil data sekali. Pengambilan dataku kurang sekali lagi dan setelah itu aku baru bisa fokus melakukan pengolahan data. Semester kemarin mungkin aku merasa tidak melakukan banyak hal karena aku tidak mengolah data apapun. Hanya menulis untuk urusan publikasi dan revisi ke jurnal.

Sisa tanggunganku di KRS (kartu rencana studi) semester ini adalah seminar hasil doktor, sidang tertutup, dan sidang terbuka. Semoga segera selesai seperti yang kurencanakan. Aamiin.

Minggu, 25 September 2022

Side Job selain Jadi Mahasiswa Doktor

Sekarang aku mempunyai kegiatan baru selain mengerjakan disertasi, yaitu jadi tukang endors barang. Hahaha. Agak lucu sebenarnya karena aslinya aku gak seterkenal itu untuk jadi influencer. Aku juga gak mau disebut influencer karena gak ada orang yang ter-influence juga oleh postingan-postinganku di sosial media. Tapi ini menarik sih, jadi aku mau cerita.

Oke!

Awalnya pada bulan Januari atau Februari aku melihat postingan salah seorang senior yang banyak sekali mempromosikan suatu produk. Aku pikir, kok bisa dia dapat kiriman produk-produk tersebut secara gratis dan dipromosikan ke Instagramnya? Padahal pengikutnya juga gak terlalu banyak. Rasa kepoku ini menyebabkan aku kepoin akun-akun yang dia follow, di sana akhirnya aku menemukan kalau dia mengikuti akun salah satu mananajemen. Dari situ aku mengambil kesimpulan kalau dia mendapatkan kiriman-kiriman barang gratis itu dari manajemen tempat dia bergabung. Setelah itu aku coba ikuti akun manajemen tersebut dan mendaftarkan diri. Tentu saja aku tidak mau menggunakan akun media sosialku yang asli dan mendaftarkan akun Tiktok-ku yang kebetulan followersnya masih sedikit. Maklum saat itu aku menggunakan Tiktok hanya untuk scroll konten hiburan saja. Ternyata aku diterima dan aku dimasukkan ke dalam grup Whatsapp manajemen ini.

Agak terkejut karena aku kira akan ada seleksi untuk bisa masuk ke manajemen ini. Ternyata seleksinya bukan dari manajemennya tapi dari client/brand yang bekerjasama dengan talent/influencernya. Banyak sekali job yang di-share sayangnya brand mencari talent dengan followers dan enggagement rate yang tinggi. Di sini jelas akunku yang pengikutnya gak seberapa itu gak mungkin terpilih dong. Sehingga job awal yang aku dapat adalah job-job receh yang sifatnya campaign dan bukan endorse.

Akhirnya selama puasa aku menggunakan waktu senggangku di siang hari untuk menambah followers dengan ikut support saling follow di Tiktok. Orang-orang menyebutnya dengan 'tangkap-tangkap' followers. Secara konsisten aku ikut support itu. Di sisi lain aku juga meng-upload berbagai macam review skincare dan make up yang aku punya untuk menjadi portofolio di akun Tiktok-ku. Seiring dengan bertambahnya followers, brands mulai mau mengajak kerjasama lewat manajemen yang menaungiku. Sampai sekarang followers-ku sudah lumayan banyak sekitar 15 ribu dan sudah puluhan brand yang bekerjasama denganku. Bersyukur hingga saat ini aku sudah menghasilkan uang dari kegiatan ini di samping juga bisa mencoba produk-produk baru secara gratis

Cuma memang bulan ini rencananya aku pause dulu side job ini karena aku mesti fokus untuk kegiatan pengambilan data disertasiku. Semoga urusan disertasi ini segera beres karena semester depan adalah semester terakhir beasiswaku.

Senin, 14 Februari 2022

Terhempas Omicron

Sejak pertama kali COVID-19 masuk ke Indonesia aku berhasil melewati gelombang pertama dan kedua. Sayangnya tidak untuk gelombang ketiga. Mungkin emang udah takdirnya akhirnya aku terinveksi COVID-19 varian Omicron. Setelah mengetahui aku terinveksi, mau tidak mau akhirnya aku harus menunda ujian kualifikasi lisanku.

Kejadian bermula saat seorang teman kosan yang mengalami gejala COVID-19 dinyatakan reaktif berdasarkan test antigen di klinik IPB. Saat itu kondisi asrama isolasi di IPB masih penuh sehingga terpaksa temanku harus isolasi di kosan selama sehari sembari menunggu ruangan di asrama IPB kosong. Entah bagaimana akhirnya virus menyebar ke penghuni kosan yang lain. Aku merasakan gejala pada hari Minggu di mana aku mengalami demam tinggi pada sore menjelang malam. Esoknya, aku dan dua orang teman kosanku yang lain memutuskan ke klinik IPB untuk melakukan swab test antigen. Seorang temanku dinyatakan reaktif, sedangkan aku dan Sulis masih non reaktif. Kami hanya diberikan obat saja. Ternyata kondisiku malah semakin memburuk. Malamnya badanku demam hingga mencapai 39 derajat celcius. Hal tersebut berlangsung sampai hari Selasa malam. Aku dan Sulis memutuskan untuk swab antigen kembali karena muncul gejala baru yaitu batuk-batuk. Sampai di klinik setelah di-swab, akhirnya munculah hasil yang menyatakan kami berdua reaktif dan langsung mendaftarkan diri untuk isolasi di asrama IPB.

Hingga saat ini aku sudah menjalani isolasi hari ke-6. Isolasi dilakukan selama 10 hari. Hari ke-6 ini aku sudah tidak mengalami demam, sakit tenggorokan, ataupun pilek. Hanya kondisi badan yang agak lemas dan ingin tidur terus menerus. Semakin hari kurasa semakin membaik. Semoga setelah isolasi ini aku bisa segera fokus untuk ujian prelim tulisku dan menyelesaikan target semester ini yaitu Kolokium Disertasi.